Kalimat ambigu adalah kalimat yang mengandung makna ganda atau lebih dari satu baik karena struktur kalimatnya maupun karena penggunaan katanya. Uraian tersebut dimaksudkan agar kita bisa menghindari penggunaan kalimat yang bermakna ambigu.
Kalimat ambigu termasuk kalimat yang tidak efektif karena dapat menimbulkan kesalahpahaman, dan oleh karena itu, harus kita hindari.
A. PENGERTIAN KALIMAT TANYA Kalimat Tanya ialah kalimat yang dipergunakan dengan tujuan memperoleh reaksi berupa jawaban dari yang ditanya atau penguatan sesuatu yang telah diketahui oleh penanya. B. CIRI-CIRI KALIMAT TANAYA 1. Pemakaina kalimat Tanya: apa, sipa, dimana, bagaimana, mengapa, dan lain-lain. 2. Pemakain kata bukan atau tidak? 3. Pemakain klitika -kah pada predikat kalimay yang diubah susunannya SP PS. 4. Pemakain intonasi naik pada suku kata akhir.
C. JENIS KALIMAT TANYA 1. KALIMAT TANYA KLARIFIKASI Yang dimaksud kalimat Tanya klarifikasi (penegasan) dan kalimat Tanya konfirmasi (penjernihan) ialah kalimat Tanya yang disampaikan kepada orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan penjelas persoalan yang sebelumnya telah diketahui oleh penanya. 2. KALIMAT TANYA RETORIS Kalimat Tanya retoris adalah kalimat Tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tanggapan langsung. Kalimat Tanya retoris biasanya digunakan dalam pidato, khutbah, atau orasi. 3. KALIMAT TANYA TERSAMAR Kalimat Tanya tersamar adalahkalimattanya yang mengacu kepada bermacam maksud. Dengan kalimat Tanya, panaya bisa menyampaikan berbagai tujuan seperti: memohon, mengajak, menegaskan, menyetujui, menyanggah, melarang, dan menyuruh. 4. KALIMAT TANYA BIASA Kalimat Tanya bisa bersifat menggali informasi, biasanya menggunakan kata Tanya. Kata Tanya yang biasanya dipergunakan ialah: apa, dimana, siapa, kapan, kapan, mengapa, dan bagaimana.
Menurut Publilius Syrus: " Jangan Bergantung pada keberuntungan tapi pada sikap kita ".
Menurut Anatole France: " Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya ".
Menurut Earl Nightingale: " Kelakukan kita terhadap kehidupan, menentukan sikap kehidupan terhadap kita".
Menurut MArio Teguh: " Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan".
Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia dari hasil rumusan kerapatan pemuda-pemudi Indonesia atau yang dikenal dengan Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II. Nah, melalui kongres itulah kita bisa mengenal Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda I berlangsung di Jakarta, 30 April-2 Mei 1926. Di kongres itu, mereka membicarakan pentingnya persatuan bangsa bagi perjuangan menuju kemerdekaan. Pada 27-28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia kembali mengadakan Kongres Pemuda II dan tepat pada 28 Oktober, seluruh peserta membacakan Sumpah Pemuda sehingga momen bersejarah tersebut ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda.
dibawah ini gambar pemuda kongres pemuda II
Rumusan Sumpah Pemuda Rumusan itu ditulis Mohammad Yamin di sebuah kertas saat mendengarkan pidato dari Mr Sunario pada hari terakhir kongres. Inti dari isi Sumpah Pemuda itu adalah Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa. Inilah yang selalu menjiwai pemuda-pemudi Indonesia dalam merebut dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan Indonesia.
Isi Sumpah Pemuda Pertama: Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua: Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Tokoh yang terlibat Banyak tokoh yang menjadi peserta dalam Kongres Pemuda I dan II. Mereka datang mewakili berbagai organisasi pemuda yang ada saat itu. Di antaranya ada yang menjadi pengurus, seperti Soegondo Djojopoespito dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) sebagi ketua dan wakilnya, RM Djoko Marsaid (Jong Java).
Sementara Mohammad Yamin dari Jong Sumateranen Bond sebagai sekretaris dan bendaharanya Amin Sjarifuddin (Jong Bataks Bond). Mereka juga dibantu Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond), R Katja Soengkana (Pemuda Indonesia), Senduk (Jong Celebes), Johanes Leimena (Jong Ambon) dan Rochjani Soe’oed (Pemuda Kaum Betawi). Sumpah Pemuda pun kemudian menjadi senjata ampuh untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, kesadaran para pemuda Indonesia saat itu pun semakin kuat karena mereka tidak berjuang sendiri. Maka tak heran, Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia.
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujukpembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Persuasi adalah Karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Deskripsi adalah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendir.